Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Header

www.analisamuya.com

Wisata Edukasi : Perpustakaan Nasional Proklamator dan Makam Bung Karno di Blitar-Timur

 

Makam Bung Karno, atau makam Presiden pertama Indonesia, Soekarno, terletak di Blitar, Jawa Timur. Makam ini berada di Kompleks “Makam Bung Karno”, yang tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir Soekarno tetapi juga merupakan salah satu situs bersejarah dan destinasi wisata edukasi yang sangat bersejarah di Indonesia.

Perpustakaan Bung Karno

 

Makan Bung Karno atau bisa disingkat MBK terletak di Jl. Ir. Soekarno No. 152, Bendogerit, Kec. Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur 66133. Disini juga ada Perpustakaan Nasional RI Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Pengunjung bisa masuk perpustakaan ini secara gratis dan datang ke resepsionis untuk di data.

Perpustakaan Proklamator Bung Karno

         Setelah di resepsionis, disisi samping belakangnya ada peta Indonesia yang cukup besar dan ada patung Garuda yang besar. Di tempat ini bisa banget tamuy-tamuy berfoto. Kemudian, disisi kiri depan dari Patung Garuda, terdapat Rumah Pintar Pemilu Nasional Bung Karno. Di tempat ini, pengunjung dapat melihat foto-foto dan perjalanan pemilihan umum nasional.

         Disisi samping kiri Rumah Pintar pemilu Nasional, terdapat 10 komputer yang berjajar rapi di atas meja tanpa kursi. Pengunjung dapat melihat tulisan artikel, gambar, dan video documenter tentang Sejarah perjalanan Bung Karno dari lahir. Tenang aja, jika tamuy-tamuy capek terdapat sofa yang nyaman untuk diduduki.

         Di sisi dinding-dinding juga terdapat banyak sekali fotoBung Karno dan lengkap dengan ceritanya. Salah satunya, cerita kelahiran Bung Karno yang disambut dengan letusan Gunung Kelud. Bung Karno lahir menjelang matahari terbit sehingga mendapat julukan “Putera Sang Fajar”. Ibu Bung Karno, Ibu Ida Ayu Nyoman Rai”, yakin jika anaknya nanti akan menjadi penerang bagi bangsanya.

         Bung Karno sangat memperhatikan penampilannya. Beliau selalu rapi dan estetik. Bung Karno suka memakai peci hitam. Kemanapun dan dimanapun Bung Karno selalu memakai penutup kepala, yaitu peci berwarna hitam. Dan ternyata nama “Peci” ini berasal dari bahasa Belanda. Walaupun begitu, Peci hitam ini merupakan hasil karya dari bangsa Indonesia.  Bung Karno sendiri memakai peci buatan dari Sjarbaini (Bukittinggi). Peci berasal dari kata “Pet” yang berarti kopiah, dan “je” berarti kecil. Jadi, peci adalah penutup kepala yang kecil.

         Dalam kegiatan sebagai Kepala Negara, Bung Karno ternyata enggan untuk mengenakan pakaian adat dikarenakan sebagai pemimpin bangsa harus berada dipihak netral yang berdiri di atas semua golongan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Walaupun tidak mengenakan pakaian adat dari suatu daerah, Bung Karno memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pelestarian budaya daerah, termasuk batik. Bung Karno melestarikannya dengan cara membuat pameran batik di Istana Negara. Tidak hanya itu, Bung Karno juga memberi konsep batik, yaitu batik motif terang bulan.

         Di dalam perpustakaan, terdapat banyak barang yang sering dipakai oleh Bung karno, seperti koper besar yang berbahaan kayu dan tidak ada rodanya. Bayangin aja klo diangkat berangnta gimana ya …. Ada juga kemeja putih, dan parfum yang dipakai oleh Bung Karno. Sedikit kisah Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan yang ditemani oleh Bu Inggid dan Bu Fatmawati terdapat di foto-foto yang terpajang rapi.

         Uang pada zaman dulu juga masih tertata rapi, seperti uang 1 rupiah, seribu rupiah, dan pos perangko pun terlihat masih bagus sekali. Di dinding sebelum pintu keluar, terdapat Riwayat singkat Bung Karno untuk Indonesia bisa dibaca dengan runut. Ingat pesan Bapak Proklamator, “Jas Merah”…jangan sekali-kali melupakan Sejarah. Perjuangan para pejuang memang sangatlah tidak mudah banyak sekali pengorbanannya, semoga segala amal dan ibadah para pejuang diterima dan dilipat gandakan pahala atas keikhlasan mereka, serta ditempatkan di Syurga, aamiin.

         Ketika kita keluar dari perpustakaan, disisi kanan jalan, ada relief di sepanjang jalan menuju Makam Bung Karno, ditengah ada kolam, dan sisi kanan terdapat penjual cindera mata khas Blitar. Jangan khawatir untuk fasilitas di area ini ada toilet yang bersih (2000 per orang).

Makam Bung Karno

Untuk masuk Makam Bung Karno, seingatku bayar 10.000 untuk 2 orang. Tapi di tiket tertulis 4000 per orangnya. Ntah, katanya 2000 untuk retribusi apa gitu lah…aku iyain aja dan segera masuk ke area MBK. Ketika kesana bertepatan banget, di bulan Juni 2024 ini adalah Haul Bung Karno ke-54. Jadi ada beberapa yang berseragam untuk melakukan apel atau upacara gitu. Tenang aja, para pengunjung teteap bisa masuk denga naman dan nyaman.

Dari segi bangunan, Kompleks makam ini memiliki arsitektur yang khas dengan bangunan utama berupa joglo dan patung besar Soekarno yang berdiri megah di halaman depan.

 Makam ini sering dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai penjuru Indonesia, baik untuk berziarah maupun untuk mengenang jasa-jasa Soekarno sebagai Proklamator Kemerdekaan Indonesia.

Makam Bung Karno menjadi salah satu tempat bersejarah yang memiliki nilai tinggi dalam mengenang perjalanan sejarah Indonesia dan peran besar Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan.

 

Di musim liburan sekolah gini, pas banget untuk mengajak anak, keponakan atau saudara pergi ke Perpustakaan Bung Karno untuk belajar Sejarah secara langsung. Tempatnya nyaman dan seru. Sekalian, ziarah ke makam Bapak Proklamator kita, Dr. (HC) Ir. Soekarno (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo).

 

4 komentar untuk "Wisata Edukasi : Perpustakaan Nasional Proklamator dan Makam Bung Karno di Blitar-Timur"

  1. Seru sekali kak wisata edukasi begini. Jadi teringin berkunjung ke Perpusnas Bung Karno kalau ke Blitar nanti.

    BalasHapus
  2. Baru tahu ternyata kata "peci" berasal dari bahasa Belanda. Rapi dan tertata, ya, rumahnya. Jadi terkesan adem dan bikin betah.

    BalasHapus
  3. Terakhir kali aku pergi ke tempat ini tahun 2016. Menurutku desain perpustakaannya yang paling keren sih. Banyak spot buat foto-foto yg instagramable gitu 😁

    BalasHapus
  4. lumayan deket sih kalo dari rumah, mungkin 2 jam. tapi belum pernah ke sana, semoga next time bisa dehh

    BalasHapus