Review Buku : Hati Suhita
Tahun lalu (2023), ada film bertemakan percintaan dan pesantren yang cukup booming, yaitu “Hati Suhita”. Film ini berdasarkan tulisan Ning Khilma Anis dalam bukunya “Hati Suhita”. Tamuy-tamuy, tahun kemaren lihat filmnya nggak nih atau sudah pernah baca novelnya hehehe…
"Hati Suhita" adalah novel karya Khilma Anis yang diterbitkan oleh Telaga Aksara dan bekerjasama dengan Mazaya Media. Buku ini berhasil memadukan unsur-unsur cinta, agama, dan tradisi dalam sebuah cerita yang mengharukan dan penuh makna. Jujurly, aku pas nonton filmnya cukup membuat air mata membasahi pipi hihihihi. Habis nonton, jadi ingin beli bukunya, oke dah berikut review novel “Hati Suhita”.
Identitas Buku
Judul : Hati Suhita
Penulis : Khilma Anis
Penerbit : Telaga Aksara
Tahun Terbit : 2023
Tebal halaman : x + 405 hlm
Subjek : Islam
Bentuk Karya : Fiksi
ISBN : 978 – 602 – 51017 – 4 – 8
Sinopsis
"Hati Suhita" menceritakan kisah tentang Alina Suhita, seorang perempuan yang sangat taat beragama dan menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam. Cerita berpusat pada perjuangan Alina dalam mempertahankan pernikahannya dengan Gus Birru, seorang pemuda yang memiliki pandangan hidup yang berbeda dan sering terjebak dalam pergulatan batin antara kewajiban dan keinginan pribadinya. Konflik utama dalam novel ini adalah perjalanan Alina untuk menemukan dan mempertahankan kebahagiaan dalam pernikahannya sambil tetap setia pada prinsip-prinsip agamanya.
Tema dan Pesan
Novel ini mengangkat tema utama tentang cinta dan pengorbanan dalam ikatan pernikahan. Khilma Anis dengan cerdas mengeksplorasi bagaimana cinta bisa tumbuh dan berkembang meski dihadapkan pada berbagai tantangan dan perbedaan. Pesan moral yang disampaikan sangat kuat, terutama mengenai pentingnya kesabaran, pengertian, dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan berumah tangga (suami istri).
Karakter
Karakter Alina Suhita digambarkan dengan sangat mendalam dan kompleks. Ia adalah simbol perempuan yang kuat dan berprinsip, namun tetap lembut dan penuh kasih. Gus Birru, di sisi lain, adalah karakter yang berjuang dengan identitas dan peranannya sebagai suami dan anak dalam keluarga yang religius. Perkembangan karakter keduanya sepanjang cerita memberikan kedalaman emosional yang membuat pembaca dapat merasakan setiap perjuangan dan dilema yang mereka hadapi.
Selain Alina dan Gus Biru, ada Rengganis. Jujurly, walaupun Rengganis bukan tokoh utama aku cukup menyoroti karakternya. Seorang Perempuan yang ber value, berpendidikan, berdaya, dan baik. Walaupun kisahnya cintanya harus berakhir dengan Gus Biru karena Gus Biru sudah dijodohkan dengan Alina yang diharapkan dapat meneruskan pondok pesantren milik keluarga Gus Biru. Rengganis yang suka menulis buku ini mengikhlaskan kenyataan yang tidak mengenakkan ini. Walapun hatinya berat, namun dia tidak dibutakan oleh perasaannya yang kala itu sama Gus Biru saling suka satu sama lain.
Setelah Gus Biru dan Suhita menikah, Rengganis memutuskan untuk keluar dari Kota yang penuh kenangan antara Rengganis dan Gus Biru. Rengganis memutuskan untuk keluar dari lingkup yang dapat membuat hatinya sedih dan menghambat move on nya. Rengganis pergi ke Luar Negeri dan memulai kehidupan barunya. Hatinya sudah sembuh akan luka dan bertemu seseorang yang menjadi jodohnya yang sekufu dengannya dan baik hatinya.
Gaya Penulisan
Gaya penulisan Khilma Anis dalam "Hati Suhita" sangat memikat dan penuh dengan nuansa. Penggunaan bahasa yang indah dan alur cerita yang mengalir dengan baik membuat pembaca mudah terbawa masuk ke dalam dunia yang dibangun oleh penulis. Deskripsi tentang setting, emosi, dan interaksi antar karakter ditulis dengan detail sehingga memberikan pengalaman membaca yang imersif.
Kelebihan
Salah satu kelebihan utama dari novel ini adalah bagaimana Khilma Anis mampu menyampaikan pesan-pesan moral dan religius tanpa terkesan menggurui. Cerita yang kuat dan karakter yang relatable membuat novel ini menarik bagi pembaca dari berbagai kalangan. Selain itu, novel ini juga memberikan wawasan tentang budaya dan tradisi Islam yang jarang diangkat dalam karya-karya fiksi populer.
Kesimpulan
"Hati Suhita" adalah novel yang menyentuh hati. Dengan menggabungkan tema cinta, agama, dan tradisi, Khilma Anis berhasil menciptakan cerita yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan banyak pelajaran berharga, yaitu Kesabaran dalam Menghadapi Ujian, Kekuatan Iman dan Doa, Pengorbanan untuk Kebaikan Bersama, pentingnya komunikasi, Keteguhan dalam Memegang Prinsip, Kebesaran Jiwa dalam Memaafkan, dan Kebahagiaan yang Ditemukan dalam Kesederhanaan.
Udah nonton filmya, bagus banget. Aku suka lihat rengganis. Kuat, berani, cerdas dan punya value. Padahal kalau mu balikan sama gus birru, ya bisa saja. Karena saling suka
BalasHapusKalo aku versi yang baca buku dulu baru nonton filmnya. Aku nangisnya malah pas baca novelnya, soalnya feel-nya bisa dapet gitu. Tapi filmnya juga bagus sih, ngefans banget sama Gus biru alias Omar Daniel 😍
BalasHapus