Kenali Penyakit Angin Duduk: Gejala, Penyebab, dan Langkah Pertolongan Pertama
Tepat tadi pagi, Analisa Muya mendengar kabar duka. Rekan satu instansi meninggal dunia dan dikabarkan dikarenakan angin duduk. Ingat banget, pas waktu pertama memberikan surat lamaran kerja di Instansi tersebut yang menerima berkas lamaran adalah beliau. Dengan ramah dan senyum beliau menerima berkas lamaranku. Semoga amal beliau diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan, Aamiin…
Atas dasar cerita tapi pagi, Analisa Muya jadi ingin belajar dan mengetahui tentang apa itu angin duduk, apa penyebab penyakit angkin duduk, dan langkah apa yang perlu dilakukan sebagai pertolongan pertama jika disekitar ada yang mengalami penyakit angin duduk. Mari kita berdiskusi…
Apa itu angin duduk ???
Angin duduk atau angina pectoris merupakan kondisi yang muncul akibat aliran darah yang tidak mencukupi ke otot jantung. Mengenali gejala angin duduk sangat penting, karena kondisi ini bisa menjadi tanda awal penyakit jantung koroner atau bahkan serangan jantung yang lebih serius. Berikut adalah ciri-ciri atau gejala yang dapat membantu mengenali angin duduk:
Ciri-ciri utama angin duduk
1. Nyeri atau rasa tertekan di dada
o Nyeri biasanya terasa di bagian tengah atau sisi kiri dada.
o Sering digambarkan seperti ada tekanan berat, sesak, atau seperti dada terhimpit.
o Rasa sakit bisa berlangsung beberapa menit (biasanya kurang dari 5 menit) dan sering muncul saat melakukan aktivitas fisik atau mengalami stres emosional, lalu mereda saat istirahat.
2. Nyeri menjalar
o Nyeri dada bisa menyebar ke bagian tubuh lain seperti lengan kiri, leher, rahang, bahu, atau punggung.
o Kadang-kadang, nyeri dapat menyebar hingga perut bagian atas, mirip dengan gejala sakit maag.
3. Sesak napas
o Orang yang mengalami angin duduk sering merasa sulit bernapas atau sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas berat.
4. Keringat dingin
o Berkeringat secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, meski tidak sedang panas atau melakukan aktivitas fisik berat, bisa menjadi tanda angin duduk.
5. Rasa lemas dan pusing
o Perasaan lemah, pusing, atau bahkan mual dapat muncul bersamaan dengan nyeri dada.
o Gejala ini mungkin diikuti dengan perasaan seperti ingin pingsan.
6. Gejala memburuk saat aktivitas fisik
o Nyeri atau rasa tidak nyaman sering dipicu oleh aktivitas fisik, seperti berjalan cepat, naik tangga, atau pekerjaan yang berat, serta stres emosional.
o Namun, gejala ini biasanya mereda dengan istirahat atau penggunaan obat seperti nitrogliserin.
Jenis-jenis angin duduk
Terdapat 3 jenis angin duduk, yaitu
1. Angina stabil
o Terjadi secara teratur, sering kali dalam pola yang dapat diprediksi.
o Nyeri biasanya muncul setelah aktivitas fisik atau stres dan mereda dengan istirahat atau obat.
2. Angina tidak stabil
o Lebih serius karena gejalanya bisa muncul tiba-tiba, bahkan saat sedang beristirahat.
o Nyeri mungkin berlangsung lebih lama, lebih intens, dan tidak kunjung hilang dengan istirahat atau obat biasa.
3. Angina varian (Prinzmetal)
o Disebabkan oleh kejang pada arteri koroner, yang menyebabkan penyempitan sementara.
o Sering terjadi saat beristirahat dan bisa sangat menyakitkan, namun umumnya dapat diobati dengan obat.
Kapan harus segera mencari pertolongan medis ???
Jika tamuy atau ada orang di sekitar yang mengalami nyeri dada yang tidak hilang dengan istirahat, nyeri yang menjalar ke lengan atau rahang, disertai dengan sesak napas, pusing, mual, atau keringat dingin, segeralah mencari bantuan medis darurat. Gejala ini bisa menandakan serangan jantung yang memerlukan penanganan segera.
Mengenali gejala-gejala angin duduk dengan cepat dan mendapatkan penanganan yang tepat dapat menyelamatkan nyawa serta mencegah komplikasi yang lebih serius.
Jika tamuy melihat seseorang mengalami gejala angin duduk atau angina pectoris, terutama yang bisa mengarah pada serangan jantung, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk membantu meringankan gejala dan, dalam beberapa kasus, menyelamatkan nyawa. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
Langkah Pertolongan Pertama untuk Angin Duduk
1. Tetap Tenang dan Bantu Orang Tersebut Duduk atau Berbaring
o Segera bantu orang tersebut duduk atau berbaring dengan tenang. Hindari aktivitas fisik lebih lanjut untuk mencegah memperparah gejala.
o Posisi setengah duduk (dengan kepala dan dada sedikit terangkat) biasanya lebih nyaman dibandingkan berbaring sepenuhnya.
2. Longgarkan Pakaian yang Ketat
o Longgarkan pakaian yang ketat di area dada, leher, dan pinggang untuk memperlancar pernapasan dan membantu orang tersebut merasa lebih nyaman.
3. Tanyakan apakah mereka memiliki obat nitrogliserin
o Jika orang tersebut memiliki riwayat penyakit jantung atau angina pectoris, mereka mungkin membawa obat nitrogliserin yang diresepkan oleh dokter.
o Bantulah mereka mengambil obatnya dan meminumnya sesuai anjuran dokter, biasanya diletakkan di bawah lidah. Jangan memberikan obat ini jika mereka tidak memiliki riwayat penyakit tersebut, karena obat ini tidak boleh diberikan sembarangan.
4. Tenangkan orang tersebut
o Berikan kata-kata yang menenangkan untuk mengurangi kecemasan dan stres yang dapat memperparah gejala angina. Rasa panik dapat memperburuk situasi.
5. Panggil Bantuan Medis Segera (Hubungi 112 atau Layanan Gawat Darurat)
o Jika nyeri dada berlangsung lebih dari 5 menit, atau semakin parah, segera panggil ambulans atau layanan medis darurat. Jangan menunggu terlalu lama, karena gejala angina yang tidak mereda bisa jadi pertanda serangan jantung.
o Beritahu operator bahwa orang tersebut mengalami nyeri dada yang diduga angin duduk atau serangan jantung.
6. Berikan aspirin (jika diizinkan oleh dokter)
o Aspirin dosis rendah (biasanya 300 mg) dapat membantu mengencerkan darah dan mencegah pembekuan lebih lanjut jika orang tersebut mengalami serangan jantung.
o Namun, aspirin hanya boleh diberikan jika orang tersebut tidak alergi atau tidak memiliki kontraindikasi medis terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter sebelumnya jika memungkinkan.
7. Pantau Gejalanya
o Tetap pantau pernapasan, detak jantung, dan tingkat kesadaran orang tersebut.
o Jika kondisinya memburuk, misalnya jika orang tersebut kehilangan kesadaran atau berhenti bernapas, segera bawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan resusitasi jantung paru (RJP) oleh tenaga medis.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan:
- Jangan biarkan orang tersebut sendirian, pastikan mereka selalu didampingi.
- Jangan memberikan makanan atau minuman, karena jika kondisinya memburuk, risiko tersedak bisa meningkat.
- Jangan menunda memanggil bantuan medis jika nyeri tidak kunjung hilang dalam beberapa menit.
Penyebab penyakit angin duduk
1. Penyakit Jantung Koroner (Aterosklerosis)
Penyebab paling umum angin duduk adalah penyakit jantung koroner, yang terjadi ketika pembuluh darah arteri koroner mengalami penyempitan atau penyumbatan akibat penumpukan plak (lemak, kolesterol, dan zat lainnya). Kondisi ini disebut aterosklerosis, yang mengurangi aliran darah ke jantung dan menyebabkan nyeri dada, terutama saat jantung memerlukan lebih banyak oksigen, seperti saat beraktivitas fisik.
2. Kejang Arteri Koroner (Angina Prinzmetal)
Kondisi ini terjadi ketika arteri koroner mengalami kejang atau penyempitan tiba-tiba, yang dapat memblokir aliran darah sementara. Angina varian atau angina Prinzmetal sering kali terjadi saat sedang beristirahat dan tidak selalu berhubungan dengan aterosklerosis. Penyebab kejang arteri yang dapat menjadi penyebab penyakit angin duduk meliputi:
- Stres emosional
- Paparan dingin
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kokain atau amfetamin
- Penggunaan berlebihan dari zat tertentu, seperti rokok atau alkohol
3. Gumpalan Darah (Trombosis)
Dalam beberapa kasus, gumpalan darah (trombosis) dapat terbentuk di dalam arteri koroner yang sudah menyempit. Gumpalan darah ini bisa memblokir aliran darah ke jantung secara mendadak, yang menyebabkan serangan jantung atau angin duduk tidak stabil.
4. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan dinding arteri menebal dan mengeras, yang mempersempit arteri koroner dan mengurangi aliran darah ke jantung. Dalam jangka panjang, hipertensi juga memperburuk risiko terjadinya aterosklerosis dan angin duduk.
5. Penyakit Katup Jantung
Penyakit yang melibatkan katup jantung (seperti stenosis aorta) dapat menyebabkan aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh tidak optimal. Jika jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, hal ini dapat menyebabkan gejala angina pectoris, terutama saat aktivitas fisik.
6. Anemia Berat
Pada orang dengan anemia berat, jumlah oksigen dalam darah dapat menurun karena rendahnya kadar hemoglobin. Jantung mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen untuk berfungsi dengan baik, yang dapat memicu angin duduk, terutama selama aktivitas fisik.
7. Faktor Lain yang Memicu Angin Duduk
- Aktivitas fisik berlebihan
- Stres emosional
- Makan berlebihan
- Paparan suhu dingin
Faktor Risiko yang Meningkatkan Peluang Angin Duduk
Beberapa faktor risiko meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami angin duduk, antara lain:
- Merokok
- Kolesterol tinggi
- Diabetes
- Obesitas
- Kurang
aktivitas fisik
Penting untuk memahami penyebab penyeakit dari angin duduk karena angin duduk merupakan tanda adanya masalah pada jantung yang memerlukan perhatian medis. Gaya hidup sehat dan pengelolaan faktor risiko dapat membantu mencegah dan mengurangi kemungkinan terkena angin duduk.
Kesimpulan:
Angin duduk bisa menjadi tanda serius dari penyakit jantung koroner atau serangan jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dan segera memberikan pertolongan pertama yang tepat serta mendapatkan bantuan medis secepat mungkin.
Referensi
[1] https://www.gleneagles.com.sg/id/conditions-diseases/angina/symptoms-causes#:~:text=Angin%20duduk%20terjadi%20karena%20berkurangnya,darah%20adalah%20penyakit%20jantung%20koroner.
[2] https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-angin-duduk
[3] https://ciputrahospital.com/pertolongan-pertama-angin-duduk/
Posting Komentar untuk "Kenali Penyakit Angin Duduk: Gejala, Penyebab, dan Langkah Pertolongan Pertama"