Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Header

www.analisamuya.com

Self-Love: I Can Make Myself Happy

 

Self-Love: I Can Make Myself Happy

Happiness is not something ready made. It comes from your own actions-Dalai Lama

Bahagia, semua orang pasti menginginkan kebahagiaan. Nah, kita mulai dulu dari definisi nih. Apa sih Bahagia itu? ? ? Menurut Ustadz Cahyadi Takariawan, Bahagia merupakan sebuah kondisi atau keadaan, bukan tujuan akhir. Misalnya, kita bersama keluarga akan berpergian tamasya dari Kediri ke Jogja di hari minggu. Apakah kita hanya Bahagia jika sudah sampai tujuan saja (di Jogja). Kita bisa membuat keadaan tidak perlu sampai Jogja dulu untuk Bahagia. Kita ciptakan suasana perjalanan yang menyenangkan seperti bersedau gurau, berdiskusi hal-hal yang menyenangkan, melihat pemandangan yang indah di kanan-kiri jalan. Lain halnya, jika berpendapat hanya Bahagia jika sudah sampai tujuan. Hal ini akan mendorong keadaan-keadaan ingin cepat sampai, dan rasa gelisah atau tidak tenang jika belum sampai tujuan, yang menyebabkan memacu mobil secepat mungkin supaya sampai lebih cepat. Padahal cepat belum tentu tepat. Jika kita terburu-buru, menyerobot atau membalap bisa membuat orang lain tidak nyaman atau bahkan mengalami kerugian akibat sikap tadi. Nah, bagaimana supaya membuat diri ini Bahagia, jika Bahagia bisa dikondisikan?.

            Hal yang pertama perlu dilakukan adalah understanding yourself. Iya, kita coba mengenali diri sendiri terlebih dahulu, sedalam-dalamnya dan seutuh-utuhnya. Kita pahami kekurangan diri dan potensi diri. Dalam buku “Pahami Sebelum Sesali”, kita perlu menerima keadaan diri dan memahami apa yang menjadi kekurangan. Misalnya, kita menyadari bahwa pelajaran matematika itu sulit karena kita sadar. Kita menjadi berfikir, bagaimana saya bisa matematika, bisa membeli buku (belajar mandiri) atau mengikuti les matematika. Nah, itu perumpamaan sederhannya.

I think the key to life is just being a happy person, and happiness will bring you success-Diego Val

            Dari proses memahami diri sendiri, kita perlu menemukan hal-hal apa yang membuat kita Bahagia. Bisa dari hobi atau kesukaan kita sendiri, cari sampai dapat. Tiap orang akan memiliki preference masing-masing. Pada saat mulai masa pandemic, aku merasa bosan dan suntuk berada dalam ruangan yang mana tidur dan bekerja pun ditempat yang sama. Setelah melakukan penerimaan dan menggali hal-hal apa yang membuat Bahagia. Aku menjadi bersyukur bisa bekerja dari rumah. Ketika rutinitas yang sedabrek dan membuat suntuk, aku bisa pergi ke sawah dekat rumah untuk melihat pemandangan yang hijau-hijau, melihat burung-burung berterbangan, melihan pemandangan gunung-gunung yang menjulang tinggi, dan menghirup udara yang segar. Hal sederhana itu, sudah membuatku Bahagia.

            Selain itu, aku suka explore memasak. Di sela-sela waktu WFH aku menyempatkan untuk eksperimen memasak menu yang belum pernah aku memasaknya ataupun menu kesukaan. Perut kenyang, suasana senang dan Bahagia datang. Sebagai perempuan, kita juga perlu mempunyai me time. Nah, me time yang aku suka adalah menempelkan masker di wajah dan merasakan sejuk dan wanginya masker. Wajah terasa lembah dan bersih.

            Aku pun juga meluangkan waktu untuk sesekali pergi ke mall, entah hanya beli es krim atau ada keperluan lainnya. Hanya window shopping pun juga boleh hehee… Kebahagian antar orang tidaklah sama persis. Utamanya, kita perlu menyadari apa yang membuat Bahagia. Hal ini dapat mengurangi stress atau membuat diri tidak produktif karena stress atau gelisah akan sesuatu hal. Berangkat dari kita tahu hal-hal apa yang kita suka. Kita juga akan menyadari dan menghargai ketika orang lain melakukan sesuatu untuk membuat dirinya Bahagia yang mungkin bagi kita kurang wajar. It's no problem. Cukup focus pada diri dan memandang orang dari segi dan sudut pandang yang positif.

              "It's so hard to forget pain, but it's even harder to remember sweetness. We have no scar to show for happiness. We learn so little from peace."-Chuck Palahniuk

8 komentar untuk "Self-Love: I Can Make Myself Happy"

  1. Kalau bahagia versi saya yang pasti lihat suami dan anak kumpul di rumah. haha, efek LDR ini. Bahagia itu memang pilihan dan harus diasah. Di setiap kesempatan, kalau kita memilih bahagia akan ada jalan untuk menemukan syukur "kenapa ini terjadi padaku?"

    BalasHapus
  2. Betul,
    Akupun sedang berusaha fokus dengan diri sendiri dan belajar menemukan kebahagiaan. Bagiku, kebahagiaan dalam hal menulis adalah ketika aku berhasil menyelesaikan banyak tulisan dengan baik dan tidak lewat DL.
    Hhehe..se-simple itu sih yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salut akh, diriku padamu kakak Lencin. Oh iya, membaca tulisan ini, membuat saya kembali mengecek lagi, sudahkah saya mengenal diri sendiri dengan baik. Alhamdulillah, sampai saat ini masih terus belajar agar berusaha untuk menghargai setiap prosesnya, hasil adalah ketetapan Allah SWT. Semoga dengan demikian bisa lebih bersyukur dan berbahagia

      Hapus
  3. "Hanya aku sendiri yang tau apa yang bisa buatku bahagia. Hanya aku sendiri yang bisa membahagiakan diriku, bukan orang lain. Jika sudah berhasil menemukan apa yang membuatku bahagia, akan mudah ke depannya untuk me time, atau mengembalikan mood yang rusak" -Auliya, 28 tahun, dibuat setelah membaca ulasan kak Analisa-

    Wkwkwkwk asssiiikk yuk bahagia dengan cara sendiri yuukk!

    BalasHapus
  4. Ah iya, penting itu self love
    Dengan mencintai diri sendiri,kita jadi lebih mudah merasakan kebahagiaan

    BalasHapus
  5. Bagus-bagus quotenya :) ampuh buat motivasi.. saat pandemic itu memang masa2 bertahan yg luar biasa, dengan keteangan dan kepanikannya. Rasa suntuk dan mumet terasa banget memang, makanya perlu dikelola dg baik. Aku juga suka sekedar keluar rumah dan menghirup udara segar, melihat-lihat tanaman, rasanya sudah melegakan

    BalasHapus
  6. Penting banget memang self love. Ibaratnya kalau kita nggak bisa menyayangi diri sendiri, bagaimana kita akan menyayangi bahkan membahagiakan orang lain.

    BalasHapus
  7. Kunci mencapai self love memang accept and understand ourselves dulu ya. Kalau titik itu udah terlampaui, baru deh kita bisa melatih self love.. kalau aku biasanya lakuin hal2 yang aku suka dan kasih apresiasi untuk 'prestasi2 kecil' yang kuraih dalam satu hari/ pekan.

    BalasHapus